Archive for the ‘Uncategorized’ Category
SURAT KANGENKU UNTUK BU SUSAN
Malang, 10 April 2022
Guruku tersayang
Bu. Susan
Di Malang
Assalamu’alaikum. WrWb
Apa kabar, Bu Susan ? semoga Bu Susan sehat selalu dan dalam keadaan baik. Alhamdulillah Kinan juga dalam keadaan baik dan sehat Bu Susan .
Tahu gak Bu Susan aku sangat kangen banget sama Bu Susan, selama pandemi covid kita tidak pernah berjumpa dan belajar langsung di sekolah, ku belum merasakan sentuhan pensil bersamamu untuk belajar menulis, belum merasakan membaca bersamamu dengan duduk berdampingan, belum melihat senyummu yang berbinar didepanku. Tak terasa sekarang aku sudah beranjak kelas 1 SD dan belum pernah berjumpa denganmu.
Tapi dengan semangatmu kumerasakan magnet semangat yang berjalan dalam setiap nadi di seluruh tubuhku meskipun hanya lewat virtual. Sebelum kelas google meet di mulai kuselalu menyempatkan mengirim pantun semangat untukmu, apakah Bu Susan masih ingat?. Banyak yang berfikir kalau belajar hanya di depan laptop memang sangat membosankan, tapi entah kenapa tidak demikian denganku, aku tetap bersemangat dengan tugas – tugas yang ada di google classroom. yang aku rasakan hanya rasa rindu yang sangat menggunung padamu. Rasanya ingin memelukmu, tapi apa mungkin aku memelukmu lewat virtual?.
Sering kumembayangkan bermain dan bercanda dengan Bu Susan?, apa Bu Susan juga merasakan apa yang Kinan rasakan?.
Ku sangat menikmati semua kegiatan sekolah virtualku, melihat videomu menjelaskan tentang tanaman padi dan berpantun di video itu, ohhhhh …. Bu Susanku! dari video itu aku baru pertama kali mendengar alunan pantun dari suara renyahmu, ku sangat penasaran dan akhirnya sering berbalas pantun dengan Bu Firoh, pasti Bu Susan kenal dekat kan dengan Bu Firoh?. Yah guru yang manis dan juga aktif sepertimu, tapi sayang sekali, beliau tidak pernah mengajarku di google meet.
Selain itu banyak kegiatan seruku di google classroom, ku juga belajar berhitung, menulis, membaca dan menghafal surat pendek, ada kegiatan yang sangat kusukai yaitu mewarnai gambar, menambah objek gambar sampai membuat tugas karya membuat mesin cuci, rumah adat papua, mahkota, membuat karya rumah adat gadang dari bentuk bangun ruang geometri, karya 3 dimensi membuat masjid jami’ kota Malang yang sangat menantang untuk berkreasi dan aku berhasil membuatnya selama 3 hari supaya aku bisa menunjukkan hasil karya terbaikku padamu. Supaya bisa membuatmu senang dan bangga, meskipun hanya lewat virtual kubisa menunjukkan semangat membaraku untuk mengobati lelahmu.
Yang paling berkesan itu waktu membuat kacamata dari kertas, tahu gak Bu Susan? kumembuatnya dari kertas watercolor yang kuwarnai dengan spidol jadinya sangat unik dan cantik sampai sekarang masih sering aku pakai setiap kegiatan read a loud.
Ahhhhhhh hampir lupa Bu Susan ! aku teringat akan kelas cooking virtual with mom setiap hari selasa, mulai membuat salad buah, omeled, membuat opor ayam sampai aku bisa membuat sate ikan patin, semua tugas memasak itu membuatku menjadi dekat dengan Ibuku, sampai sekarang aku sering memasak berdua bersamanya, sangat menyenangkan sekali, karena setiap memasak aku selalu teringat padamu dengan pantun – pantun yang aku gemakan buatmu saat mengumpulkan tugas video memasak yang sangat asyik kala itu.
Bu susan, pasti juga masih mengingat kenangan kita berdua, selain seru di kegiatan google meet yang seru bersama teman – teman, setiap google meet selesai aku menunggu teman – teman leave dari google meet semua, ku menunggu kesempatan hanya berdua denganmu. Kita asyik mengobrol berdua, ku sangat senang sekali bisa bercerita bersamaamu, santai menceritakan pengalaman yang seru, bercanda dan berceloteh gemas sampai kita tersenyum dan tertawa bersama, aku masih menyimpan kenangan itu Bu Susan, apa Bu Susan masih mengingatnya juga?.
Bu Susan, meskipun kita sudah tidak ketemu virtual dan PTMT, kenangan dan keceriaan di waktu TK tidak akan aku lupakan, suatu saat akan kutulis kenangan pengalaman kita menjadi sebuah cerita yang berkesan bersamamu. Sebagai rasa terimakasihku kepadamu yang sudah menjadi semangat setiap kegiatanku. Ku berharap masih diberi kesempatan untuk menyapamu apabila dipertemukan di kemudian hari.
Sudah dulu ya Bu Susan semoga suatu saat kita bisa bertemu dan melepas rindu bersamamu.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Salam Kangen Dari Muridmu
Gusti Kinanti
JINGGA TAK PERNAH SENJA
Rasanya baru kemarin aku melihatnya memberi makan kucing – kucingnya sendirian dengan kuncritan rambut menjulang bagai air mancur yang tegak bertulang . Tiap sepulang sekolah, dia berputar mengelilingi tanaman pot depan rumah yang tak begitu luas. kuamati dia sedang menyapa sepasang belalang berjabat tangan dan rasanya enggan mengganggunya.
Manis tanpa rasa yang terlihat pada bola mata, namanya Jingga gadis kecil yang tak pernah memiliki senja. Dari namanya jelas perpaduan warna merah dan oranye. Dia mempromosikan kegembiraan dan kreativitas yang membawa kesejahteraan energi emosional.
Jingga membantu seseorang pulih dari kekecewaan, meringankan rasa capek atas pekerjaan bahkan teman yang terluka oleh pukulan kesombongan. Jenaka yang ia ciptakan mampu menyulap kesedihan menjadi kegembiraan.
Meskipun hari larut meninggalkan senja, jingga tak merasa hening. Ia membentangkan mimpi tak berhujung bagai mimpi mencari kehidupan.
Dia tetap tersenyum meskipun menggigil di tusuk malam. Memberikan penerangan untuk teman yang terperangkap kegelapan, mengukir wajahnya dengan keceriaan. Bahkan mata harimau tajam hendak berpelukan mendapat senyuman keyakinan bahwa dia tidak melakukan kesalahan.
Jingga tak mengharapkan bintang berlebihan cukup dengan terang bulan. Ia tak mengharapkan ketenaran tapi hanya cukup dengan senyuman ketulusan .
Senja berpacu cepat, tak pedulikan hentakan keberisikan nokturnal semakin malam semakin merayap, menyayat malam dengan sigap untuk menyempurnakan kehidupan. Tapi Jingga tetap semangat tak pernah sendu, celotehnya bagai senandung camar merdu sampai mentari kembali muncul menyemangati hidupmu.
LITERASI MERDEKA


( G.Kinanti ) Dulu aku buta dengan angka Buta dengan aksara Pena pun bingung menulis cerita Karena tak gemar membaca Secarik kertas telah ibu berikan Kenapa tak engkau mainkan Di dalamnya banyak dekorasi tulisan Tapi, mengapa kertas itu hanya kau simpan ? Ku bangkitkan semangatku Wawasan luas telah menantiku Seluruh dunia terukir dalam buku Membaca menjadi budaya literasiku Ku baca semua samudra ilmu Kisah dunia bahkan binatang lucu Ikhlas setiap halaman tanpa jemu Aku berdialog untuk menjadi sahabatmu Sekarang kita sudah merdeka Membaca apapun yang kita suka Literasi di berbagai media Literasi merdeka membaca Malang, 23 Agustus 2022
AKSARA KARYA TANPA BATAS
Larik aksaraku enggan kugoreskan pada kertas putih, bukanya aku malas tapi aku bingung menggoreskan tinta bermakna dengan usiaku waktu itu, yang masih sangat jauh untuk beranjak berkarya, bagaimana aku berbicara? apalagi bercerita, yang bukan untuk diriku sendiri, melainkan juga untuk orang lain, penghuni aksara bumi. Bukanya agar mereka mengerti tentang semua kehidupanku, kegiatanku, bahkan isi hatiku, tapi agar mereka tahu ada orang lain yang memiliki perasaan yang sama denganku, atau berbagi pengalamanku.

Perjalanan berkaryaku tidak datang begitu saja, kulewati lembah proses yang sangat dalam, butuh semangat dari seluruh sudut organ tubuhku. Kenapa demikian? karena aksara berbicara, perihal apa saja yang ingin ku bagikan. Aksara tak memiliki batas dimana? Kemana? dan kapan aku harus berhenti beraksara. Tak memiliki batas perasaan yang akan ku ceritakan. Aksara akan selalu bicara dalam duka dan suka citanya. Bebas berekspresi tanpa batas bagai elang terbang berotasi mengelilingi bumi yang dianggapnya pantas untuk mengisi.
Kisahku sangat haru untuk kubagikan, Doa yang kupanjatkan pada Sang Pencipta menjadi bimbingan atas segala kegiatanku. Suntikan semangat dan panutan guruku yang bertubi – tubi menghiasi karyaku, senyuman para mentor membagikan pengalaman dan ilmu sesuai keunikan masing – masing, menancap di akar ubun- ubunku, aroma rasa hasil tangan kreatif Ibuku menjadi nutrisi kesehatanku. Yahhh itulah berproses untuk menjadi lebih baik tanpa kesombongan.
Ku mulai berkarya saat usiaku 5 tahun, beranjak dari belajar menulis kalimat bersama guruku, banyak kesalahan dalam tulisanku, tapi selalu mendapat pujian darinya, supaya aku tetap percaya diri dengan tulisanku. Ku mulai di motivasi untuk berliterasi sederhana, membaca, mendongeng, bercerita dan menggambar. Dari aktif kegiatan rutin itu, aku mendapat banyak sekali pengalaman baru. Tak terasa aksarapun semakin menumpuk padaku, ku coba mengikuti berbagai lomba menulis untuk melatih berfikirku mengolah kosakata baru sesuai tema lomba itu.
Aksaraku tak datang tiba – tiba tanpa banyaknya pengalaman yang ku lalui, bersama orang – orang di sekitarku. Kupetik banyak sekali aksara mempesona dari hubungan eratku dengan guruku, kita saling bertukar aksara penuh makna lewat pesan singkat. Memiliki arti yang sangat penting bagiku. Sehingga kisah harianku bersamanya menjadi history dalam ajang lomba MediaGuru dengan judul Bapak Ibu Guru Kami Rindu Belajar dan Bertemu. Ku ingat jasa – jasa semua guruku dan kepribadian baiknya, tutur lembut kata-katanya, penuh makna nasehat semangatnya, tiada batas tiada tepi. Pengalaman itu menjadi sebuah karyaku dengan judul Jasa Guru Membekas Di Hati.
Selain itu pengalaman kegiatan sekolah virtual yang aku simpan dengan rapi, setiap kegiatan tugas harian aku laksanakan dengan semangat untuk mendapatkan hasil terbaik, dan mengobati semua rasa Lelahnya. Pengalaman itu aku susun secara unik dan asyik menjadi sebuah karya buku tunggalku Diari Virtual.
Semua kegiatanku, kisah ekspresif guru dan temanku serta gerak tingkahku, bahkan ekspresi beberapa guru di sekolahku, ku tulis di buku harianku setiap hari dan aku jadikan senjata perangku saat aku menulis cerita, puisi bahkan pantun. tak sedikit karyaku berupa Nonfiksi yang aku sajikan dengan kosakata yang unik untuk mempercantik dan mempengaruhi suasana hati para pembaca tulisanku.
Semua berkat pengalaman yang aku dapat secara nyata di kehidupanku bahkan tugas hasta karya bersama bunda Kristin pun, menghiasai buku antologi Pramuka Muda Berkarya, dari hal sederhana menjadi sebuah karya, yang luar biasa di ajang kompetisi siswa MediaGuru. Muliakan gurumu dengan karya – karya unikmu, sehingga terus tercipta semua jasanya yang tak akan pernah hilang, apabila kita tuangkan dalam karya tulisan. Idolakan semua gurumu karena jika kita memuliakan guru yang memberi ilmu pada kita, maka kita akan di muliakan banyak orang. Mereka tersenyum dan bangga akan karya tulisan kita.
Waktu berlibur ke pantai pun bisa menjadi sebuah karya tulisan Aku Berwisata Aku Bahagia, keseruan mencari ikan glodok di pantai pun menjadi sebuah karya picture book dengan judul teka teki ikan glodok. Dan masih banyak lagi karya komik dan karya gambarku berkat ide sederhana dari setiap kegiatanku yang selalu aku syukuri dan aku nikmati dengan semangat tanpa pamrih.
Aku juga selalu merasa haus dan tak pernah kenyang akan kegiatan literasi, tak berhenti di satu materi, ku ikuti kelas menulis dari berbagai acara webinar dan zoom dari sharing berbagai kelas online. Read aloud, mendongeng, menulis cerita anak, membuat komik, menggambar bahkan kelas literasi dengan pemecahan kasus yang ada pada sebuah cerita. Aku mencari pengalaman baru untuk meluaskan aksara dari berbagai mentor penulis buku anak maupun ilustrator yang sudah ahli di dunia masing – masing. Ku siapkan hari khusus sabtu dan minggu. Yang tak mengganggu hari padatku di sekolah. Semua kulakukan untuk meningkatkan kosakataku.
Tak lupa ku menyempatkan membaca meskipun hanya beberapa lembar setiap hari, karena kesibukan sekolah dan les yang aku miliki tak menjadikan alasanku untuk meninggalkan membaca. Kuciptakan semedi menulis yang rutin untuk mengembangkan ideku. Yang aku takutkan bukan karena tulisanku jelek tetapi melainkan tulisanku tidak selesai, jadi tamat adalah target utamaku. Jadi tidak ada alasan kita tidak membaca atau menulis karena tidak ada waktu. Kupernah membaca caption Dee Lestari “Orang – orang kreatif yang sukses biasanya berhadapan dengan isu kurang waktu, bukan kurang ide.”
Gejolak pribadiku tentang menulis memang dari kebiasaanku dengan dunia tulisan dan literasi. Tentu saja tentang menulis menjadi biasa, karena saat ini ku sedang menikmati gejolak asik menulis cerita, semua aku tulis dengan bebas sesuai gaya dan imajinasiku. Yahhhhhhh karena terkadang aksara tak butuh jadi pemanis kata, yang hanya membuat kita terpana bahkan terpesona, lalu lupa! aksara hanya ingin menjadi makna. Ya, bermakna bagi jiwa, bagi kita agar mampu berguna bagi sesama.
Aksara, kau memang ditakdirkan menjadi sekumpulan kata, Meski kadang tanpa makna, kau terus berkuasa atas segala isi dunia. Tapi percayalah, aksara yang ingin kugores pada secarik kertas putih ini Menjadi kata yang keluar dari isi jiwa, pengalaman, perjuangan tiada putus asa. Kamu seorang siswa, menulislah. Kamu seorang guru, menulislah. Kamu seorang polisi, menulislah. Kamu seorang tentara, menulislah. Kamu seorang dokter, menulislah. Apapun profesimu maka Menulislah dan lihatlah bagaimana menulis mengubahmu menjadi sosok yang baru.
Menulislah mulai dari sekarang.
Ikan bakar tanpa merica
Di makan bersama sambal terasi
Rajinlah menulis dan membaca
Menghasilkan aksara imajinasi.
AKU BERPUISI

AKU BERPUISI Dalam diriku ada mentari Sejuta asa berbinar – binar Setiap pagi datang menghampiri Bersamanya sekolahpun riang kulalui Kisahku saling melengkapi Meski, sulit untuk di mengerti Namun semua mudah kulewati Untuk bernafas bagai melati Ingin rasanya kupanjat langit Kutitipkan setiap jejak memoriku Tentang perjuangan hidup dan impianku Dengan berbagai rasa manis dan pahit Aku.... Berjuang menggapai harapan Terus bergerak tak menghiraukan keraguan Agar kelak harum di tujuan Aku berpuisi... Penuh syukur pada kehidupan Senja pun mulai sirna Saat langit cerah berganti warna Yang penuh akan cahaya Ribuan huruf menanti tuk kubaca Kini malampun telah datang Ditemani terangnya senyuman bintang Sehelai rambutku berdiri melesat terbang Tertiup angin dinginya malam Aku... Takkan menyiakan waktu Selalu sujud dalam lima waktu Suatu saat habis usiaku Aku tetap ada dalam puisiku ****
SEPASANG BOLA MATAKU MENJADI PENGAWAL LANGKAHMU
Aku melihat wajahmu membawa senyuman itu. Serbuk cahaya memancar di wajahnya. Rona hangat tertahan. Ia menatap lurus kedepan serasa tergesa – gesa, tanpa memperhatikan sekelilingnya. Langkah kaki itu berotasi sangat cepat di atas tanah seakan-akan tanah itu adalah awan lembut.

Sepasang bola mata gadis kecil yang berbaris senantiasa tajam mengawalnya. Di situ ku berdiri dengan meneteskan air mata basah penuh makna bahagia, sejujurnya hati kecil ini ingin mendekat, ingin melangkah tapi tak tahu arahnya kemana. Entahlah…mungkin sekujur tubuh terbuat dari jutaan bongkahan es yang membeku?
Terkadang pertemuan kita seperti arah mata angin, pandangan kita hanya di pucuk bulu mata, meskipun tidak ada isyarat untuk menunggu bertegur sapa , tapi entah mengapa senyuman ini masih tetap bertahan untuknya. Bayangan ku seolah menjadi alarm pengingat semangatnya.
Dan untuk itu aku mengagumimu Bu.Guru baju biru, Bahagia ini ketika hari demi hari ku mengukir rasaku lewat kata – kata ini, Melalui bait – bait manis yang terkesan sungguh nyata. Tanpa kusadari kekagumanku tak mau pergi, semakin lama layaknya seni yang bercorak warna warni.
Semesta juga mengijinkanmu datang, setiap ku butuh kosakata bantuan untuk menambah wawasan, terkadang terselip gejolak jenaka untuk menghidupkan kebahagiaan. Untuk berbaju dan berkerudung biru tetaplah kamu teguh, menyenangkan, menenangkan dan damai di antara derasnya arus deadline kehidupan.
Maaf atas pengawal langkahmu dengan tanpa sepengetahuanmu kedua bola mataku terpancar mengagumimu, berharap lihat aku sebentar bukan untuk mendapat pujian tapi pancaran semangat perjuangan.
Teacher My Friends

Sinar matahari yang masuk menembus gorden pertanda sudah memasuki waktu pagi. Cuaca hari ini begitu sejuk, angin yang berembus mengenai wajah begitu lembut, sepoi – sepoi membuat dedaunan menari – nari sangat indahnya.
Sungguh segar acar mentimun
Sebelum makan ku ucap Bismillah
Kita harus selalu jaga imun
Supaya bisa belajar di sekolah
***
Si Kipli hewan berbulu
Membaca buku untuk mendapat ilmu
Aku rindu sekolahku
Rindu bertemu Bu guruku
***
Aku sudah terlihat rapi dengan seragam SD baru, setelah selesai sarapan tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul enam. Pancaran semangat bersinar di wajahku. Karena, hari ini pertama masuk ke sekolah selama Pandemi covid 19.
“ Bu….! Kinan sudah siap berangkat “ sambil menghampiri Ibu yang memanasi mobil.
“ Iya, Nan, ayo kita berangkat “ ujar ibu.
“ Eittss… sebentar Bu, botol minumku ketinggalan “ Seruku sambil berlari menghampiri meja makan.
“ Nan, sini sebentar!”
“ Kalau pakai masker yang benar, miring – miring begini? Sini Ibu betulkan “ seru ibu.
“ Sudah, ayo kita berangkat “ ujar ibu.
Aku bergegas masuk kedalam mobil dengan sangat semangat. Alasan membuatku bersemangat, karena segera ingin bertemu dengan teman – teman baru dan Bu guru. Sepanjang jalan ku tak berhenti memikirkan akan bertemu dengan Bu.Firoh. Yups ..beliau Bu guru TK B yang mengajarku secara daring selama pandemi. Letak sekolahnya bersandingan, tak lama kemudian sampailah di depan Sekolah AL –YA’LU Superior Elementary School.
“ Assalamu’alaikum!” sambil ku mencium tangan Ibu..
“ Wa’alaikumsallam, Semangattttttttt!” ujar ibu.
Ku buka pintu mobil dan melangkahkan kaki penuh riang menuju kelas, Sudah ada Bapak dan Ibu guru yang menyambut di depan untuk mengarahkan melakukan cuci tangan dan mengukur suhu tubuh.
“ Kinanti kelas berapa “ seru bapak setengah baya mengenakan baju batik sangat ramah.
“ Kelas satu, pak! “ ujarku.
“ oke, Kinan jalan lurus saja nanti ada ruang kelas satu, nah itu kelas Kinan” ujar Bapak itu.
“ Baik, pak terimakasih” jawabku.
“ O iya, kalau boleh tahu nama Bapak siapa? “
“ Nama Bapak, pak Aan!” jawabnya.
“ Makasih Pak Aan” Kinan terus melangkah menuju kelas.
Sesampainya di kelas Kinan menuju bangku yang kosong di barisan depan tepat di sebelah Gisel. Tak lama kemudian terdengar derapan langkah menuju kelas, semua murid duduk di kursi masing – masing dengan tegak dan rapi.
“Assalamualaikum anak –anak “ seru Bu Halijah.
“ Waalaikumsallam Warochmatullah wabarokatu” jawab serentak semua murid.
“ How are you”
“ Iam Happy thank you and you “ seru murid dalam kelas .
“ Iam Happy too “ jawab Bu Halijah.
“ Seperti biasa sebelum kegiatan belajar dimulai kita membaca Doa bersama –sama, ayo siapa yang akan memimpin Doa?” Tanyanya
“ Kinan Bu!” Seruku dengan mengangkat tanganku tinggi – tinggi.
“ Ayo semua siap grak, duduk rapi” teriak tegasBu.Halijah.
“ My friend are you ready” seruku.
“ yessssss, iam ready” jawab serentak semua murid.
“Hands up, lets pray before learning” seruku.
Setelah selesai berdoa, keseruanpun dimulai, Bu Halijah mulai mempresentasikam materi tentang Pengalaman Diri dan menyuruh murid – muridnya untuk membuat rangkuman di buku tulis.
“ Bu Halijah! saya lupa tidak membawa pensil” teriak Mirza.
“ Kok bisa lupa itu bagaimana to nak! “ ujar Bu Halijah menghampiri Mirza meminjami pensil.
“ Bu Halijah! buku saya ketinggalan!” seru Dina.
“ Sebelum berangkat di cek kembali ya bawaanya” Bu Halijah memberinya selembar kertas.
“Kinan! tulisanku salah, tapi lupa gak bawa penghapus” bisik rifki
“Ini pakai penghapusku” jawab kinan pelan meminjamkan penghapusnya.
Bu Halijah guru yang very friendly, selalu seru dengan celetuk akrabnya bersama murid – muridnya. Selalu semangat menjelaskan materi sampai semua muridnya mengerti.
“ Bu, Halijah, Kinan izin ke toilet!” seru Kinan menghampiri Bu guru.
“ Silahkan, cepat kembali ke kelas” jawab Bu Halijah.
“Baik bu…!” serunya.
Ada yang memanggilku dari belakang, setelah kutengok ternyata Gisel.di sepanjang jalan ke toilet ku intip beberapa kelas yang kulewati, sreettt kulirik ruang kelas 2, wah Pak Krisna dengan beberapa muridnya memeragakan gerakan olahraga di depan kelasnya.Terlihat mereka sangat menikmati keseruan belajar.
Ku melihat sekeliling terkejut dengan antrian panjang di depan toilet, Gisel menekuk beberapa jarinya sampai berbunyi, untuk menghilangkan kebosanan menunggu antrian. Akhirnya ku bercerita padanya setelah pulang sekolah akan bertemu dengan Bu.Firoh. Kuceritakan semua kedekatan pengalaman masa TK yang seru bersamanya, Gisel pun merasa penasaran dengan Bu.Firoh.
“ Gisel jangan melamu! Buruan masuk toilet” seruku mengagetkanya.
“ Ah… lega sekali” gumam Gisel sambil menarik tanganku.
Lariiiiiiiii……kita bergegas menuju kelas dengan berdebar – debar membayangkan wajah merahnya Bu Guru karena terlalu lama ke toilet. Terdengar suara bersautan dari dalam kelas, sepertinya ada quiz dari Bu guru.
“Assalamualaikum …!” seruku bersama Gisel saat masuk kelas.
“ Waalaikumsallam” Jawab Bu guru.
Baru saja ku menempati tempat dudukku, tiba – tiba lentingan suara menunjukku.
“ Kinan…! sebutkan contoh pengalaman yang tidak menyenangkan?” Bu Halijah menghampiriku sambil tersenyum.
“Di marahi Ibu ……..” jawabku dengan cepat.
Serentak teman- teman menertawakanku, di bangku paling ujung ku menatap Rifki yang juga ikut tertawa sambil memberi jempol kepadaku, aku pun tersenyum padanya.
Yeay!
Akhirnya jam pulang sekolah datang juga. Yup, saat ini adalah hari yang kunantikan selama 2 tahun pandemi.
Tiba – tiba gisel berbisik padaku, “Nan lihat itu ada Bu.Firoh.
Ku tengok di sudut pintu kelas, terlemparlah senyumnya padaku. Murid – Murid berlarian keluar kelas dengan sangat riang membawa pulang ilmu yang diberi oleh Bapak dan Ibu guru. Tak lama kemudian, Bu guru cantik, terlihat manis memakai kerudung pink motif bunga, senyumanya sangat ramah lingkungan menghampiriku. Akupun merasa bahagia bertemu denganya secara nyata, rinduku terasa terobati seketika.
“ Nan, duduk sini lo!” perintahnya sambil menunjuk kursi di sebelahnya.
Akupun bergegas duduk di sebelahnya, kulihat beliau memegang kotak cookies transparan. Diberikanlah padaku kotak transparan yang berisi semut rang – rang, yachhh… memang pernah ku berdiskusi dengan beliau, penasaranku terhadap semut rang – rang yang membesar di benakku.
“ Nan, apakah pengamatan semut Rang – rang akan berlanjut “ seru Bu.Firoh
“ InsyaAllah, Bu..!karena aku sangat penasaran sekali, dengan sarang, dan macam semut Rang – rang” jawabku.
“ Kinan, sudah di jemput Ibu di depan” Kata Bu. Halijah.
“ Baik Bu!” jawabku
“ Bu Firoh, Kinan pulang dulu ya, terimakasih untuk pengalaman seru hari ini” ucapku.
“ Okey… sama – sama kinan “ jawab Bu.Firoh.
“ Setelah pengamatan, Di buat cergam ya” usulnya.
“ Siap! Assalamualaikum” seruku sambil ku mencium tanganya.
“ Wa’alaikumsallam “ Jawab beliau.
Akupun bergegas pulang dengan membawa sejuta impian, kebahagiaan, menikmati momen kebersamaan, kenangan akan tersimpan sebagai persahabatan. Dan 1 bulan kemudian selesailah cergam buatanku yang berjudul Rang – rang Si Koki Hebat.
MENGENANG GARDA TERDEPAN

Pahlawan garda terdepan
__
Dua tahun yang lalu, dia datang ke negaraku
Tetapi bukan untuk bertamu
Wabah hitam melanda dunia, tanda bahaya corona
Merenggut banyak nyawa manusia
Gunung yang tinggi menjulang,
Menghembuskan angin yang tak tenang
Kabut hitam menghantui sudut perkotaan
Mengingatkan bahwa bumiku belum siuman
Mengenang para pahlawan di garda terdepan
Pantang pulang sebelum corona tumbang
Lelah dan iklasmu untuk menyembuhkan
Harapanku kau selalu tetap dalam lindungan
Pahlawan di masa corona
Berpisah dengan keluarga
Demi kesembuhan penderita
Lelah tak terjaga
Cepat pulih bangsaku
Menyambut datangnya dirgahayu
Garda terdepan jaga kesehatan selalu
Keluargamu masih sabar menunggumu
—–
MERDEKA
🙏 SALAM SEMANGAT BERKARYA 🙏
#.My MONSTER PETS.#

Please don’t turn off the light…….
Please, mom don’t turn off the light
my monster hide in my room at night
I have three monster tonight
Is he a very friendly pet ?
He’s a happy monster,
With nice hairy, not curly hair.
Next monster is spyder monster
He’s a very scary monster pet ?
With small red ugly eyes
Last my monster pet
Is he a very noisy pet ?
he’s a noisy monster
With a very silly mouth,
Ohhh …. he’s angry and mean .
What about your monster pet ?
So.what’s she like ?
Is she a very smell pet ?
She’s a smelly monster.
With long green dirty teeth.