Author Archive
PAHLAWAN VIRTUALKU

Dua tahun yang lalu Dia datang ke negaraku Tapi, bukan untuk bertamu Wabah hitam, melanda dunia Tanda bahaya corona Gunung tinggi menjulang Hembuskan angin yang tak tenang Mengingat bahwa bumiku belum siuman Hai corona.... Kau datang tiba – tiba Menghantui setiap sudut kota Menjadi kabut hitam dunia Kau ambil banyak nyawa manusia Hai corona... Aku tak bisa bersekolah Takut keluar rumah Karena wabah melanda Ku hanya bisa mengenang pahlawan virtualku Sekian lama bersamamu Telah banyak ilmu, kau beri padaku Literasi kau tanam di jantungku Guruku... Engkau pahlawanku Pengorbananmu tak kenal waktu Lelahmu menghasilkan karyaku Ikhlasmu menghasilkan imajinasiku Kemuliaanmu memancarkan banyak ilmu Cahayamu menjadi sahabatku Tutur katamu menjadi orang tuaku Senyumanmu menjadi semangatku Kuucapkan terimakasih padamu Jasamu pasti terkenang di hatiku Di setiap sujudku, mendoakanmu Semoga Surga Allah Menantimu Lekas pulih Bangsaku Kuingin jumpa guru literasiku Doaku Corona cepat berlalu
RAGAM CERITAKU SAAT PTMT
Pandemi ini memberikan pengalaman untuk belajar secara online dan juga offline atau tatap muka. Teman – teman suka yang mana? Dua – duanya tentu penuh cerita.Betul kan? Ada yang seru, menyenangkan, dan ada juga yang menegangkan. Teman – teman ingin tahu ragam ceritaku? Yuk baca dan berbagi pengalaman bersama.
Saat ini, aku sudah kelas 1 SD. Tentu cara belajarku banyak berubah. Berbeda dengan saat aku masih di TK. Materi belajarku juga semakin banyak. Waktu belajar juga semakin bertambah. Aku yakin semua orang di dunia pasti mempunyai impian dan keinginan . Saat ini Impianku menjadi seorang penulis, keinginan ini muncul mungkin karena gemar menulis.

Matahari masih bersembunyi di balik awan hitam Titik – titik embun pun masih menempel di setiap rumput halaman rumah. Tak terasa sudah menunjukkan pukul enam pagi ketika Ku selesai sarapan. Kumerapikan kerudung dan membetulkan ikatan tali sepatuku.
“ Bu….! Kinan pamit,” kata Kinan.
“Iya, hati – hati, ya, nak!” Ibu mencium keningku.
“ Baik, Bu…! Assalamu’alaikum!” Kumencium tangan Ibuku.
“ Wa’alaikumsallam, hati – hati” pesan Ibuku.
Ku melangkahkan kaki untuk menghindari air yang menggenang di jalan berlubang di depan rumah pak Joko, meskipun cuaca mendung, tapi hatiku bercahaya hangat, tetap bersemangat untuk kesekolah. Kebetulan jarak rumah dan sekolah tidak begitu jauh, jadi bisa kutempuh dengan berjalan.
Kumembetulkan kerudungku yang sedikit miring tertiup angin, kuberjalan beriringan dengan murid lainya memasuki halaman sekolah. Sudah banyak teman – teman yang mengantri cuci tangan dan mengukur suhu tubuh. Setelah selesai kubergegas masuk ke kelas, tak sengaja berpapasan dengan Mahira.
“Permisi” kataku
“ Ayo kinan buruan, Bu Nandya sudah datang” jawab Mahira.
Ada tiga mata pelajaran jadwal hari senin yaitu Math, ICT dan Social. Untuk pelajaran matematika sih ku gak ambil pusing sama sekali, kebetulan sudah gemar sama matematika. Bu Nandya guru yang asyik, sabar sekali dan ramah.
Selanjutnya ICT, hmm…membuatku cukup berkeringat, utak –atik hardware komputer, kupelajari dari Pak Bambang. Guru pendiam tapi senyumanya bagai power suply yang bisa mengalirkan energiku. Setiap pelajaranya ku teringat celoteh Ibuku.
“ Are you excited” celoteh itu terngiang di pikiranku
Ibuku selalu siap mendukungku, sesulit apapun materinya berusaha membuatku terus bersemangat, merelakan komputer di bongkar pasang supaya ku cepat memahami materi dari Pak Bambang.
“ Anak-anak sudah paham, ada pertanyaan?” tanya Pak Bambang.
‘Pak Bambang…! Kinan mau bertanya?’ seruku sambil kuangkat tanganku.
“ Iya silahkan” jawab Pak Bambang santai
“ Fan heatsing itu letaknya di atas processor ya Pak Bambang!” tanyaku.
“ Iya, betul sekali” jawabnya sambil menunjukkan letaknya.
Yach tak terasa waktu sudah cepat sekali berjalan, pelajaran ICT pun berakhir.
Tibalah giliran pelajaran social, aku percaya diri dan bahagia bahwa aku pasti bisa mengenal peta buta provinsi seluruh indonesia dengan bermacam – macam budayanya.
” Assalamualaikum anak – anak!” sapa ibu guru riang.
“ Wa’alaikumsallam Warochmatullohiwabarokatuh” jawab semua murid serentak.
Yess, Bu Halijah kataku dalam hati. Ibu Halijah adalah guru yang unik sering belajar melalui permainan yang menarik, tutur katanya pun cepat membuat muridnya sangat akrab denganya. Mempelajari lagu daerah juga menjadi hal yang cukup seru dan menghibur lo, aku pernah mendapat tugas menyanyi lagu daerah yang berjudul suwe ora Jamu.
“Siapa yang tahu, lagu asal daerah mana ya?”
“ sudah hafal atau belum?”
Tak hanya mempelajari budaya daerah, tapi pesan dalam lagu ini sangat bagus. Menjaga kesehatan dengan minum jamu itu membuat tubuh selalu bugar. Oh ya, saat menghafal lagu ini, kunyanyikan berulang – ulang sebelum Ibuku memvideokannya. Setelah aku yakin, barulah aku siap dengan kostum, musik, dan ekspresiku. kemudian kukirim ke google classrom. Betapa terkejutnya dan malu juga saat videoku diputar saat pembelajaran. Tapi nggak papa juga sih.
Oh ya teman-teman, belajar PTM di sekolahku dilaksanakan secara terjadwal. Untuk kelas 1, jadwalnya tiga hari dalam 1 minggu. Tiga hari lainnya masih melalui daring. Jadi saat PTM, pembelajaran di kelas juga dionlinekan dengan teman-teman yang sedang daring. tentunya aku berharap, bisa masuk sekolah setiap hari. Tapi aku harus bersabar, hingga kondisi menjadi lebih baik.
Kring! Kring!
Sebagian murid berteriak bahagia, karena bel pulang sekolah sudah berbunyi, tapi tidak denganku. Baru satu bulan ku menjadi murid kelas 1, tapi terasa sudah lama mengenal guru baruku, salah satunya ada Bu Inul yang selalu riang beryanyi lagu anak – anak bersama, membuat kreativitas dan menyalurkan hobiku bersamanya, dengan penuh keceriaan yang tak akan terlupakan. Ku bisa berekspresi tersenyum, sedih, tertawa, menangis bahkan marah aku jadi mahir berekspesi dengan Bu Inul.
Belajar lokomotor dan nonlokomotor, senam berirama, tentu sangat seru bersama Pak Krisna, yang selalu berpesan kepada semua muridnya, untuk selalu tetap menjaga kesehatan dengan olahraga setiap hari. Aku suka dengan gaya pak krisna yang berasa seperti teman, setiap kegiatanya terasa lebih ringan dan menyehatkan.
Alasan untuk bersyukur, dan terus bersyukur adalah mengejar impianku, dengan motivasi yang terus kudapatkan dari guru literasi ku yang tak pernah henti. Setiap hari menjadi matahariku, berliterasi dalam hati sampai rembulan menanti. Literasi tak cukup dengan membanggakan diri dengan prestasi, merasa puas atas apa yang sudah kita capai saat ini.
Bercerita, berlatih menulis cerita bisa menciptakan ide kita, tetapi bimbingan berliterasi itu juga sangat dibutuhkan. Bu.Firoh adalah teman literasi terbaikku, kegiatan literasi tak pernah berhenti meskipun aku sudah tidak menjadi muridnya di sekolah, tetapi tetap menjadi teman terbaik. Setiap hari selalu memberi semangat, supaya literasi hati yang erat terjalin.
Mengenal hardisk dan cpu Harus gemar membaca buku Bu guru, ku ucapkan thank you Menggali imajinasiku ***
SURAT KANGENKU UNTUK BU SUSAN
Malang, 10 April 2022
Guruku tersayang
Bu. Susan
Di Malang
Assalamu’alaikum. WrWb
Apa kabar, Bu Susan ? semoga Bu Susan sehat selalu dan dalam keadaan baik. Alhamdulillah Kinan juga dalam keadaan baik dan sehat Bu Susan .
Tahu gak Bu Susan aku sangat kangen banget sama Bu Susan, selama pandemi covid kita tidak pernah berjumpa dan belajar langsung di sekolah, ku belum merasakan sentuhan pensil bersamamu untuk belajar menulis, belum merasakan membaca bersamamu dengan duduk berdampingan, belum melihat senyummu yang berbinar didepanku. Tak terasa sekarang aku sudah beranjak kelas 1 SD dan belum pernah berjumpa denganmu.
Tapi dengan semangatmu kumerasakan magnet semangat yang berjalan dalam setiap nadi di seluruh tubuhku meskipun hanya lewat virtual. Sebelum kelas google meet di mulai kuselalu menyempatkan mengirim pantun semangat untukmu, apakah Bu Susan masih ingat?. Banyak yang berfikir kalau belajar hanya di depan laptop memang sangat membosankan, tapi entah kenapa tidak demikian denganku, aku tetap bersemangat dengan tugas – tugas yang ada di google classroom. yang aku rasakan hanya rasa rindu yang sangat menggunung padamu. Rasanya ingin memelukmu, tapi apa mungkin aku memelukmu lewat virtual?.
Sering kumembayangkan bermain dan bercanda dengan Bu Susan?, apa Bu Susan juga merasakan apa yang Kinan rasakan?.
Ku sangat menikmati semua kegiatan sekolah virtualku, melihat videomu menjelaskan tentang tanaman padi dan berpantun di video itu, ohhhhh …. Bu Susanku! dari video itu aku baru pertama kali mendengar alunan pantun dari suara renyahmu, ku sangat penasaran dan akhirnya sering berbalas pantun dengan Bu Firoh, pasti Bu Susan kenal dekat kan dengan Bu Firoh?. Yah guru yang manis dan juga aktif sepertimu, tapi sayang sekali, beliau tidak pernah mengajarku di google meet.
Selain itu banyak kegiatan seruku di google classroom, ku juga belajar berhitung, menulis, membaca dan menghafal surat pendek, ada kegiatan yang sangat kusukai yaitu mewarnai gambar, menambah objek gambar sampai membuat tugas karya membuat mesin cuci, rumah adat papua, mahkota, membuat karya rumah adat gadang dari bentuk bangun ruang geometri, karya 3 dimensi membuat masjid jami’ kota Malang yang sangat menantang untuk berkreasi dan aku berhasil membuatnya selama 3 hari supaya aku bisa menunjukkan hasil karya terbaikku padamu. Supaya bisa membuatmu senang dan bangga, meskipun hanya lewat virtual kubisa menunjukkan semangat membaraku untuk mengobati lelahmu.
Yang paling berkesan itu waktu membuat kacamata dari kertas, tahu gak Bu Susan? kumembuatnya dari kertas watercolor yang kuwarnai dengan spidol jadinya sangat unik dan cantik sampai sekarang masih sering aku pakai setiap kegiatan read a loud.
Ahhhhhhh hampir lupa Bu Susan ! aku teringat akan kelas cooking virtual with mom setiap hari selasa, mulai membuat salad buah, omeled, membuat opor ayam sampai aku bisa membuat sate ikan patin, semua tugas memasak itu membuatku menjadi dekat dengan Ibuku, sampai sekarang aku sering memasak berdua bersamanya, sangat menyenangkan sekali, karena setiap memasak aku selalu teringat padamu dengan pantun – pantun yang aku gemakan buatmu saat mengumpulkan tugas video memasak yang sangat asyik kala itu.
Bu susan, pasti juga masih mengingat kenangan kita berdua, selain seru di kegiatan google meet yang seru bersama teman – teman, setiap google meet selesai aku menunggu teman – teman leave dari google meet semua, ku menunggu kesempatan hanya berdua denganmu. Kita asyik mengobrol berdua, ku sangat senang sekali bisa bercerita bersamaamu, santai menceritakan pengalaman yang seru, bercanda dan berceloteh gemas sampai kita tersenyum dan tertawa bersama, aku masih menyimpan kenangan itu Bu Susan, apa Bu Susan masih mengingatnya juga?.
Bu Susan, meskipun kita sudah tidak ketemu virtual dan PTMT, kenangan dan keceriaan di waktu TK tidak akan aku lupakan, suatu saat akan kutulis kenangan pengalaman kita menjadi sebuah cerita yang berkesan bersamamu. Sebagai rasa terimakasihku kepadamu yang sudah menjadi semangat setiap kegiatanku. Ku berharap masih diberi kesempatan untuk menyapamu apabila dipertemukan di kemudian hari.
Sudah dulu ya Bu Susan semoga suatu saat kita bisa bertemu dan melepas rindu bersamamu.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Salam Kangen Dari Muridmu
Gusti Kinanti
PESISIR BAHAGIA
sepasang kaki mungil telanjang mencelup butiran pasir yang bersatu dengan hempasan ombak mungil, langkahnya tertata ikut irama membentuk jejak tapak imajinasi, Kubiarkan kakiku dihempas air. Aku tetap berdiri di atas hamparan pasir di pinggir pantai. Sesaat air meredamnya sebagian. Sesaat juga hilang lenyap dan menjauh.
Pantai bukanlah tempat untuk bekerja, membaca, menulis atau berpikir. Ketika ku merasakan capek dengan banyaknya kegiatan, ku lari ke pantai, Karena ku tau di sana akan ada bisikan ombak yang menenangkan dan memberikan nasihat serta mencari hewan sahabat. Hamparan pasir yang luas untuk berlari atau sekedar membuat bangunan menggunakan pasir, mampu membuat penat hilang sejenak untuk menyambut hangatnya aktifitas.

Gerimis terus rintik – rintik, ku masih terjaga tak memejamkan mata, terlalu asyik menikmati keseruan perjalanan. Hatiku bermetamorfosa menjadi gumpalan awan yang cantik yang di huni segerombolan burung terbang Bersama kawanya membentuk barisan segitiga yang simetris.Tak kubiarkan mata ku melewatkan panorama sawah di kanan dan kiri jalan yang menjulangkan tubuh lentiknya tanaman padi dan tebu.
“ Tooonnnnnnnnnnnnnn” suara bel bus yang melaju cepat keluar dari terminal Blitar. Ku amati hiruk pikuknya jalanan yang menjadi aksesoris perkotaan. Dengan menikmati perjalananku banyak sekali bentangkan pengalaman yang aku dapat, ku mengerti banyak sekali macam rambu – rambu yang sangat asing buatku, mulai rambu jalan menanjak, jalan licin, turunan curam, jalan memutar bahkan jalan berbelok tajam menyerupai huruf S.
Pengalaman perjalanan yang menegangkan semua terobati pada Pantai Selatan Jawa yang tak pernah henti-hentinya untuk dieskplor, termasuk di wilayah Jawa Timur. Ada beragam pantai eksotis yang bisa Sweet dikunjungi, salah satunya adalah Pantai Sine Tulungagung. Destinasi wisata di Tulungagung ini banyak dikunjungi karena panoramanya yang indah , banyak nya pohon cemara di tepi pantai sangat memanjakan panca indra.
Pantai di Tulungagung ini memiliki nama yang agak kebarat-baratan yaitu Sine. Seolah-olah seperti Shine, padahal bacanya Sine biasa. Namun, keindahannya memang benar-benar shine bright alias memukau banget. Ombaknya yang besar, air lautnya biru, dan panorama tebing hijau di sekelilingnya membuatku betah berlama-lama di sini.
Ku ukir nama guru literasiku dengan telunjuk hatiku di pesisir pantai yang putih bersih ku tulis dengan jelas namamu supaya ombak persahabatan datang untuk membacanya . Dan seluruh panorama alam menjadi peserta kenangan semangat kita. Di tengah lautan namamu akan selalu hidup.
Pantai adalah tempat yang cocok untuk menyimpan kenangan Semangat kita yang bagai batu karang di tepi pantai. Tetap kukuh dan tegar tersenyum , meski selalu dihantam kerasnya deburan ombak. Semangat berliterasi dengan senyuman terus mengudara meskipun banyak deadline merambat menghiasai jadwal kita.
Ku berteriak , berlari kencang, melompat tinggi terbang bagaikan burung rajawali yang memiliki sayap dan kaki sangat kuat. Sesekali ku tidur terlentang di atas pasir dan membiarkan ombak kecil mengerumuniku. Santai sejenak, tenang, nyaman dan segar merasuki tubuhku. Alam bisa sebagai dokter kekakuan hidupku selama ini.
Tujuan lain aku ke pantai sine juga mencari rasa ingin tahu tentang muara sungai dan ikan glodok yang sudah lama mencabik – cabik rasa penasaranku. Ibu ku mencari dan mengumpulkan banyak informasi tentang keberadaan ikan glodok. Di Mana Habitat Ikan Glodok?
Yach… tepatnya pada ekosistem mangrove atau hutan bakau serta Kawasan yang berlumpur adalah tempat favoritnya. Pantai sine memiliki sudut panorama yang unik yaitu muara serta terdapat hutan bakau itu tujuan utamaku untuk menangkap ikan glodok. Coba, bayangkan kalau ada ikan yang bisa melompat ke daratan, berjalan bahkan memanjat pohon. Seperti apa sih ikan yang doyan pecicilan keluar dari air, apakah ikan ini bosan di air atau bagaimana? Ikan glodok atau mudskipper ini memang memiliki kebiasaan melompat di lumpur juga sering memanjat pohon bakau.
Laut! laut! laut lepas! biru, segar, dan bebas!
Lautan adalah salah satu dari pemandangan alam paling indah dan menakjubkan
Ada semut di atas lantai
Semut tak suka mentimun
Ayo ke pantai biar santai
Daripada hanya duduk melamun
SERAT SILATURAHMI KUE APEM

Kue ini berwarna putih yang sudah sangat merakyat di pulau Jawa, namanya kue apem adalah salah satu jenis kue tradisional Indonesia, citarasa, bentuk dan warnanya sudah berubah dengan perkembangan imajinasi pembuatnya. Ada yang di masak dengan cara di kukus maupun di panggang. Dengan bahan dasar yang sama memiliki keunikan rasa yang berbeda.
Kue ini umumnya di konsumsi oleh semua masyarakat tua, muda bahkan anak – anak sepertiku. Karena sudah sangat merakyat, menemukanya pun tidak sulit karena masih dijual oleh masyarakat di pasar-pasar tradisional hingga toko-toko kue, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Bahkan sangat mudah sekali untuk membuatnya sendiri.
Kue ini unik, rasanya sangat empuk, lembut dan gurih , serta terbuat dari bahan bahan sederhana seperti tepung beras, gula, ragi dan sedikit pewarna makanan. Tapi Ibuku memberikan campuran tapai sebagai penambah rasa, sehingga kue Apem lebih terasa nikmat dan beraroma yang sangat cepat sekali merasuk ke pori – pori indera penciumanku, apalagi jika disajikan hangat wahh…. Sangat memanjakan indera perasa, kue apem hangat ini berhasil membuat fungsi indera perasa berkerjasama dengan sempurna, rasa asin, manis, pahit, gurihpun bercampur dan berkolaborasi seimbang untuk menciptakan rasa yang sangat istimewa pada kue apem ini.
Kulihat tepung beras, tapai singkong, ragi instan, gula, pewarna makanan tertata di meja dapur. Ibuku melayangkan 10 jarinya untuk berkarya dan berekspresi di sebuah wadah inspirasi. Awalnya ku hanya melihat dan berdialog santai, tapi entah mengapa jemariku ini kesemutan tak kuasa menahan ingin sekali ikut berjalan – jalan di wadah inspirasi. Akhirnya kita memulai membuat kue apem kukus mini yang cantik dengan tujuan kita bisa nikmati bersama selagi hangat. Sehingga tercipta pengalaman yang sungguh berkesan.
Sesederhana ini kah membuatnya? pikirku sedikit terheran, tapi sungguh luarbiasa di balik kesederhanaan kue apem ini, memiliki filosofi yang sangat tinggi. Hampir di seluruh Jawa bisa kita dapati kue jenis ini. Bahkan pada saat menjelang Ramadhan nama kue apem akan menjadi buah bibir yang sangat manis. Karena seringkali aku mendapat kiriman kue apem dari tetangga sekitar rumahku. Selain menyambut bulan puasa, kue apem seringkali ada mulai dari acara syukuran, hingga kematian.
Aku pernah mendapat materi pelajaran di sekolah dari Bu guru tentang tradisi megengan, konon kata apem sendiri diyakini berasal dari bahasa Arab yaitu “afuan” atau “afuwwun” yang berarti pengampunan. Orang Jawa menyederhanakan penyebutannya sebagai “Apem” sehingga dalam filosofi Jawa, kue apem ini merupakan simbol pengampunan atau mohon ampun dari berbagai kesalahan.
Nah tradisi megengan ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, selamatan menjelang bulan suci yang dinanti-nantikan. Biasanya dilakukan di masjid, tapi banyak juga yang menyelenggarakan di rumah, mereka mengundang kerabat dan tetangga dekatnya untuk berdoa dan santap makan bersama. Menurut ceritanya sih, tradisi megengan ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga saat penyebaran agama Islam di Jawa yang dilaksanakan sebagai bentuk syukur atas nikmat Yang Maha Kuasa.
Namun, setiap kota memiliki filosofi masing-masing tentang kue apem ini, beda lagi kalaui di Jogja, kue ini digunakan dalam peringatan kenaikan tahta, sementara masyarakat Cirebon memaknai apem sebagai wujud kebersamaan, sehingga kue ini sering dibagikan cuma-cuma pada tetangga sekitar saat bulan Safar.
Wah ternyata banyak sekali ya keistimewaan kue apem ini, selain rasa yang lezat juga memiliki history yang memikat. Dalam setiap kandungan serat kue apem juga terdapat silaturahmi sejuta umat, sebagai jembatan saling minta maaf antar masyarakat, dan sebagai pintu untuk saling memaafkan antar sesama.
Mepe kloso ning cedak gapuro
Ditali rapet nganggo kawat
Kue apem iku tondo njaluk sepuro
Yen ora berhasil kudu tetep semangat
***
HARAPANKU PEMUDA INDONESIA
Di tahun seribu sembilan ratusan Kita mengalami penderitaan Ekonomi, fisik, moral maupun kemanusiaan Semangat pelajar sampai Bangsawan di gerakkan Seribu sembilan ratus delapan Sutomo dan Kawan – kawan kedokteran Pembawa obor masa depan Progaganda di gencarkan Wahai Pemuda Pendahulu Kaum muda bangsaku Yang hidup puluhan tahun berlalu Membara, bersatu, menyingsingkan lengan baju Mengabadikan lentera Nusantaramu Bumi ini Bagai gelora api Yang berkobar tegak berdiri Marah ....karena lemah hati Kemalasan membuat jiwa mati Ku Ingin Ku mau Jemari kecilku ini Kepalan mungilku ini Langkah kaki ini Mengisi perubahan Negeri Bukan dengan permusuhan Bukan dengan persaingan Bukan saling iri dan benci Tetapi, dengan.... Cita – cita yang suci Hatiku bergetar ketika mendengar Bait Sumpah Pemuda terpancar 28 Oktober berbagai suku menyatu Menyatukan Tanah Airku Menyatukan Bahasaku Menyatukan Bangsaku Untuk Indonesiaku Harapanku..... Hutan lebat melimpah rusa Melihatnya tersenyum bahagia Janganlah persatuan ini binasa Junjung tinggi nama baik Bangsa 28 oktober Hari Sumpah Pemuda Bulatkan tekad, semangat Bangsa Luhur dan mulia sejahtera Jayalah Negriku Indonesia.
JINGGA TAK PERNAH SENJA
Rasanya baru kemarin aku melihatnya memberi makan kucing – kucingnya sendirian dengan kuncritan rambut menjulang bagai air mancur yang tegak bertulang . Tiap sepulang sekolah, dia berputar mengelilingi tanaman pot depan rumah yang tak begitu luas. kuamati dia sedang menyapa sepasang belalang berjabat tangan dan rasanya enggan mengganggunya.
Manis tanpa rasa yang terlihat pada bola mata, namanya Jingga gadis kecil yang tak pernah memiliki senja. Dari namanya jelas perpaduan warna merah dan oranye. Dia mempromosikan kegembiraan dan kreativitas yang membawa kesejahteraan energi emosional.
Jingga membantu seseorang pulih dari kekecewaan, meringankan rasa capek atas pekerjaan bahkan teman yang terluka oleh pukulan kesombongan. Jenaka yang ia ciptakan mampu menyulap kesedihan menjadi kegembiraan.
Meskipun hari larut meninggalkan senja, jingga tak merasa hening. Ia membentangkan mimpi tak berhujung bagai mimpi mencari kehidupan.
Dia tetap tersenyum meskipun menggigil di tusuk malam. Memberikan penerangan untuk teman yang terperangkap kegelapan, mengukir wajahnya dengan keceriaan. Bahkan mata harimau tajam hendak berpelukan mendapat senyuman keyakinan bahwa dia tidak melakukan kesalahan.
Jingga tak mengharapkan bintang berlebihan cukup dengan terang bulan. Ia tak mengharapkan ketenaran tapi hanya cukup dengan senyuman ketulusan .
Senja berpacu cepat, tak pedulikan hentakan keberisikan nokturnal semakin malam semakin merayap, menyayat malam dengan sigap untuk menyempurnakan kehidupan. Tapi Jingga tetap semangat tak pernah sendu, celotehnya bagai senandung camar merdu sampai mentari kembali muncul menyemangati hidupmu.
RINDU DALAM DIAM
Pahatan gunung memecah langit Berselimut awan beralaskan tumit Pikiranku terkadang sedikit rumit Kenapa kau pergi tanpa pamit Oh.....Anindya Berarti cantik jelita Cahayamu menembus sahaja Melihatmu terasa dalam nirwana Anindya..... Saat kau hadir di latihanku Begitu gugup hatiku Aksaku terus melirikmu Apakah? ini rindu ? Anindya penuh romansa Senyummu bagai bianglala Kisahmu bagai rembulan arungi samudra Ramah bagai pohon melambai warna Sejak suara tak beranjak Tapi jantung kencang berdetak Ku tutup mataku sejenak Anindya teruslah menjadi jejak Ku tatap kelincahan imago mu Kicauanmu begitu merdu Pukulan raketmu membuatku terpaku Seperti dunia hanya untukku Ingatkah engkau Saat kau bonceng aku Jemariku tak ragu mendekapmu Aduhhhh aku sakit terserang rindu Anindya ..... Meskipun sebentar melihatmu Aku bepesan untukmu Tetap jadilah guruku Harapanku tetap bertemu I Miss you
CIKGU GENERASIKU

Menjelang senja Kelap kelip warnanya Melihat wajah lelahnya Sungguh mulia keringatnya Kau tak sadar menahan lelah Tak kau abaikan dinginya lantai sekolah Tidak mengharap kemilau gelar dan anugerah Tersorot kerelaan menggenggam suatu amanah Sadarkah engkau ku pelan bergerak Melihat matamu terpejam sejenak Kacamatapun tak beranjak Kasih dan semangatmu tetap semarak Wahai Guru pengganti ayah dan Ibuku Lelahmu membentuk generasi baru Mewariskan semua Ilmu Yang terus hidup sepanjang waktu Ku ambil awan untuk menyelimutimu Ku panggil matahari menghangatkan tubuhmu Embun lembut sebagai bantal pengganti tangganmu Rasanya ku ingin mengusap keringatmu Terimakasih Cikgu Senyumu Lelahmu Ilmumu I miss you
Buku Dan Pena Inspiratifku

Buku adalah jendela dunia di mana kita bisa melihat isi dunia tanpa melakukan perjalanan, hanya cukup membaca sebuah halaman, Buku itu bagai seorang ibu bagiku, sedangkan pena adalah teman setiaku. Karena buku memberiku banyak pengetahuan dan pengalaman inspiratif orang cerdas di dunia. Bahkan menjadikan kita sebagai anak kritis dengan kosakata baru menimbulkan rasa ingin tahu sehingga setia membaca buku.
Hobi membaca merupakan satu di antara kesukaanku, yang banyak mendatangkan manfaat positif. Cukup di rumah dengan membaca , apalagi di masa pandemi virus COVID-19 seperti sekarang, membaca buku merupakan sumber hiburan yang sangat murah sekali, karena kita tak perlu menyiapkan banyak biaya. Kapanpun dan di manapun, kita bisa membaca virtual dari berbagai aplikasi maupun membuat perpustakaan mini di rumah dengan berbagai koleksi buku yang kita punya.
Sedikit cerita kisah awal perjalananku dengan Buku dan penaku, aku siswa kelas 1 SD yang tersadar dengan pentingnya literasi membaca dan menulis sejak duduk di bangku TK, buku membimbingku untuk menjadi kreatif dan kritis dalam segala kegiatan untuk tetap produktif berkarya. Hanya dengan berawal dari kegiatan membaca, membaca, membaca kemudian menulis.
Buku dan pena senantiasa berdampingan, seperti aku dan guruku maupun Ibuku yang selalu melangkah berdampingan. Melewati masa tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya gelap akan pengetahuan dengan buku kita menjadi berbinar yang memancarkan sinar, Ibuku pernah berkata buku itu bisa menyihir kita dengan bahasa – bahasa manisnya. Membentuk karakter kita, dan beliau berpesan bacalah buku sesuai usiamu yang memberikan pesan moral yang positif untuk membangun karakter di usiamu yang masih kecil.
Buku akan mempengaruhi pola pikir kita, karena setiap membaca buku meskipun buku sudah lepas dari kita, tapi isi dari buku akan tetap menempel kuat di pikiran kita. Kemudian kita mengikat ilmu dengan goresan – goresan lincah pena dari tangan kita, bait demi bait , larik per larik bahkan berlembar – lembar di buku kemudian melukiskan setiap kehidupan kita menjadi sebuah karya.
Yachhh, kumulai setiap karyaku dengan berliterasi yang sangat sederhana, yaitu merangkum setiap pelajaran dari sekolah dengan merangkum atau infografis. Bahkan membuat mind mapping membuat kita aktif membaca dan menyimpan materi dalam pikiran kita untuk melatih daya ingat kita dengan sebuah tulisan. Setiap hari ku selalu menyempatkan membaca nyaring di letsreadasia dengan aneka bahasa. Yaitu bahasa indonesi, jawa dan english, untuk menambah wawasan kita dengan memahami arti bahasa serta membangun tutur kata menjadi sopan dan lebih baik.
Tidak sampai disitu semangatku berliterasi, aku membuat jadwal rutin yaitu membaca 5 hari 1 buku cerita karena aku harus membagi waktuku dengan banyak kegiatan dan menyelesaikan tugas di sekolah. Aktif mengikuti kelas zoom read aloud dari penulis buku anak maupun penerbit. Untuk mendapat pengalaman dari berbagai mentor yang sudah ahli di bidangnya. Setiap ada waktu luang atau liburan, aku semangat mengikuti beberapa pelatihan kelas menggambar, membuat komik, cergam, bahkan pelatihan menulis siswa sasisabu dari tim MediaGuru.
Menulis adalah seni jemari lentik kita, menulis dari hal sederhana setiap kejadian pengalaman yang kita alami setiap hari akan menjadi kumpulan memory yang berkesan dalam hidup kita, suatu saat akan menjadi ide luar biasa dari karya tulis kita, setiap ada waktu kosong ku menulis pengalaman seruku di agenda harianku, terkadang juga kumenulis puisi dan pantun, semua terasa asyik asal kita melakukan dengan hati senang dan semangat.
Buku dan pena adalah sarana paling berharga yang mengubah jalanya cerita, banyak cerita perubahan perjalanan yang berawal dari buku dan pena bisa merubah kebodohan menjadi kepintaran, merubah tidak tahu menjadi tahu dan paham akan ilmu, dari tidak bisa berkarya akhirnya memiliki banyak karya, buku dan pena adalah lentera kehidupan yang menerangi manusia dan membuat manusia terus bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena tidak membiarkannya larut dalam kebodohan dan buta aksara.
Memburu banyak ilmu dengan buku
Kutulis kisah inspiratif dengan riang hati
Ayo kirim naskah di mediaguru
Mencari pengalaman seru bersama IKAPI